Rabu, 24 Februari 2016

POSYANDU LANSIA KELURAHAN KEPANJENKIDUL - KOTA BLITAR

  POSYANDU LANSIA

           ORANG TUA-TUA JUGA HARUS MENDAPATKAN PELAYANAN PRIMA seperti halnya anak-anak. Ternyata orang yang sudah tua menurut penelitian juga mempunyai sifat-sifat seperti halnya anak-anak, antara lain minta dimanja, dilayani dan juga tidak suka dipaksa-paksa. Adanya Posyandu Lansia ternyata juga sangat membantu mereka dalam pelayanannya.


 Pengertian Posyandu Lansia
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.

Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut. Posyandu lansia adalah wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut yg dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usia yg menitikberatkan pd pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative. Posyandu lansia merupakan upaya kesehatan lansia yg mencakup kegiatan yankes yg bertujuan u/ mewujudkan masa tua yg bahagia dan berdayaguna

B.     Tujuan Posyandu Lansia



Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yg bahagia & berdaya guna dlm kehidupan keluarga dan masyarakat (Matra, 1996)

           

Tujuan khusus

1.      Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya

2.      Meningkatkan kemampuan & peran serta masy dlm menghayati & mengatasi masalah kesh lansia scr optimal

3.      Meningkatkan jangkauan yankes lansia

4.      Meningkatnya jenis dan mutu yankes lansia

Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :

1.       Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia

2.         Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.

C.    Pelaksanaan Sistem Lima Posyandu Lansia



Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem 5 meja yaitu:

1.      Meja 1: Pendaftaran

Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.

2.      Meja 2:  Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah

3.      Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)

Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi badan.

4.      Meja 4: Penyuluhan

Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan tambahan.

5.      Meja 5: Pelayanan medis

Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.

D.    Kader Lansia (pengertian, tugas, organisasi, pendanaan) 

1.    Pengertian Kader Lansia

Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Padahal ada beberapa macam kader bisa dibentuk sesuai dengan keperluan menggerakkan partisipasi masyarakat atau sasarannya dalam program pelayanan kesehatan.

2.    Tugas Kader Lansia

Secara umum tugas-tugas kader lansia adalah sebagai berikut :

a.    Tugas-Tugas Kader

1)      Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - Posyandu) yaitu berupa tugas – tugas persiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu berjalan dengan baik.

2)      Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa tugas-tugas untuk melaksanakan pelayanan 5 meja.

3)      Tugas sesudah hari buka posyandu (H + Posyandu) yaitu berupa tugas - tugas setelah hari Posyandu.

b.    Tugas-Tugas Kader Pada Pelaksanaan Posyandu Lansia

1)      Tugas-tugas kader Posyandu pada H - atau pada saat persiapa hari Posyandu, meliputi :

a)    Menyiapkan alat dan bahan : timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS, alat peraga, obat-obatan yang dibutuhkan, bahan/materi penyuluhan dan lain-lain.

b)   Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberi tahu para lansia untuk datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa membantu memotivasi masyarakat (lansia) untuk datang ke Posyandu

c)    Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa dan meminta memastikan apakah petugas sector bisa hadir pada hari buka Posyandu.

d)   Melaksanakan pembagian tugas : menentukan pembagian tugas diantara kader Posyandu baik untuk persiapan untuk pelaksanaan

c.    Organisasi Kader Lansia

1)      Pemeriksaan kesehatan secara berkala : pendataan, screening, px kesh (gizi, jiwa, lab), pengobatan sederhana, pemberian suplemen vitamin, PMT

2)      Peningkatan olahraga

3)      Pengembangan ketrampilan :kesenian, bina usaha

4)      Bimbingan pendalaman agama

5)      Pengelolaan dana sehat

6)   Pendanaan Kadar Lansia

E.     KMS Lansia



Kartu menuju sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatat kondisi kesehatan pribadi usia lanjut baik fisik maupun mental emosional. Kegunaan KMS untuk memantau dan menilai kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang dilaksanakan di kelompok Usia Lanjut atau Puskesmas

Tata Cara pengisian KMS :

1.       KMS berlaku 2 th, diisi o/ petugas kesh

2.       Pada kunjungan pertama, diperiksa semua jenis tes yg tertera. Sedangkan pd kunjungan ulang cukup diperiksa sekali sebulan, kecuali u/ tes laboratorium dperiksa per 3 bulan (Hb, Urine, Protein)

F.     Latihan Gerak Dan Senam Lansia



Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut (Santosa, 1994). Lansia seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang berumur antara 60-69 tahun. (Nugroho 1999:20)

Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemamp meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut.

Manfaat Olahraga Bagi Lansia

Manfaat dari olahraga bagi lanjut usia menurut Nugroho (1999; 157) antara lain :

1.      Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia.

2.      Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi)

3.      Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap bertambahnya tuntutan, misalya sakit.Sebagai Rehabilitas Pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya peningkatan lemak tubuh. Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukan bahwa latihan/olah raga seperti senam lansia dapatmengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan. (Darmojo 1999;81)

Senam lansia dilaksanakan disetiap satu bulan sekali pada saat dilakukan kegiatan posyandu lansia yang dilaksanakan di 22 posyandu lansia yang ada.

Komponen aktivitas dan kebugaran

Menurut Darmojo (1999:74) komponen aktivitas dan kebugaran terdiri dari:

1.      Self Efficacy (keberdayagunaan-mandiri) adalah istilah untuk menggambarkan rasa percaya atas keamanan dalam melakukan aktivitas. Hal ini sangat berhubungan dengan ketidaktergantungan dalam aktivitas sehari-hari. Dengan keberdayagunaan mandiri ini seorang usia lanjut mempunyai keberanian dalam melakukan aktivitas.

2.      Latihan Pertahanan (resistence training) keuntungan fungsional atas latihan pertahanan berhubungan dengan hasil yang didapat atas jenis latihan yang bertahan, antara lain mengenai kecepatan bergerak sendi, luas lingkup gerak sendi (range of motion) dan jenis kekuatan. Yang dihasilkan pada penelitian-penelitian dipanti jompo didapatkan bahwa latihan pertahanan yang intensif akan meningkatkan kecepatan gart (langkah) sekitar 20% da kekuatan untuk menaiki tangga sebesar 23-38%

3.      Daya Tahan (endurance) daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif cukup lama. Pada lansia latihan daya tahan /kebugaran yang cukup keras akan meningkatkan kekuatan yang didapat dari latihan bertahan. Hasil akibat latihan kebugaran tersebut bersifat khas untuk latihan yang dijalankan (training specifik), sehingga latihan kebugaran akan meningkatkan kekuatan berjalan lebih dengan latihan bertahan.

4.      Kelenturan (flexibility) pembatasan atas lingkup gerak sendi, banyak terjadi pada lanjut usia yang sering berakibat kekuatan otot dan tendon. Oleh karena itu latihan kelenturan sendi merupakan komponen penting dari latihan atau olah raga bagi lanjut usia.

5.      Keseimbangan-keseimbangan merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan lansia sering jatuh. Keseimbangan merupakan tanggapan motork yang dihasikan oleh berbagai faktor, diantaranya input sesorik dan kekuatan otot. Penurunan keseimbangan pada lanjut usia bukan hanya sebagai akibat menurunya kekuatan otot atau penyakit yang diderita. Penurunan keseimbangan bisa diperbaiki dengan berbagai latihan keseimbangan. Latihan yang meliputi komponen keseimbangan akan menurukan insiden jatuh pada lansia.

Minggu, 01 Maret 2015

KIRAP BUDAYA DI KELURAHAN KEPANJENKIDUL - KOTA BLITAR


 PADA  BULAN AGUSTUS 2014, Kelurahan Kepanjenkidul - Kota Blitar mengadakan kegiatan KIRAP BUDAYA, dan saat itu adalah yang pertama kali diadakan. Ternyata sambutan masyarakat sangat antusias, meriah dan insyaalloh kegiatan ini akan dilestarikan oleh warga.

Peserta kirap semuanya berpakaian tempo doeloe, khas wayang orang, khas ngayogjokato, dan khas nusantara lainnya.
Di Kelurahan Kepanjenkidul - Kota Blitar memang ada dua petilasan, yaitu Makam Mbah Haji Abdul Wahab yang berlokasi di Gang Pesarehan (Jalan Tirtonadi) ini di yakini sebagai Cikal Bakal Akal Bakal atau orang yang pertama tinggal/babat di Kelurahan Kepanjenkidul. Dan Yang kedua adalah Makam Joyodigdan yang berlokasi di jalan Melati Kota Blitar, ini adalah seorang Patih Kadipaten Blitar  dan pernah berjuang melawan penjajah Belanda bersama-sama Pengeran Diponegoro.
          MENGENAI ASAL-USUL Kelurahan Kepanjenkidul masih ada beda pendapat diantara para pinisepuh; menurut sumber dari warga terdekat dengan makam Mbah Haji Abdul Wahab memberikan informasinya sebagai berikut :
           Alkisah sekitar abad 17 ketika Kadipaten Blitar dipimpin oleh seorang Adipati dari tanah Mataram yang bernama Raden Mas Panji, pada zaman itu lingkungan pemerintahannya orang menyebut kawasan Kepanjen. Pada Saat Raden Mas Panji memerintah di Kadipaten Blitar, wilayah kerjanya dipecah menjadi dua kawasan yaitu kawasan Kepanjenlor dan Kepanjenkidul. Nah di kawasan Kepanjenkidul inilah terdapat makam kuno, semacam makam keluarga, lokasinya sekarang di Jl. Tirtonadi / Gg Pesarean, persisnya disebelah utara rel kereta api, yang dikenal Makam mBah Haji Abdul Wahab.  Semasa hidupnya H. Abdul Wahab berwasiat kepada para santri, teman dan kerabatnya  bahwa sewaktu-waktu beliau meninggal dunia agar makam beliau digali membujur kebarat - ketimur, kepala ada dibarat dan kaki ada disebelah timur.

Sebenarnya, dulu banyak makam-makam disekeliling makam Mbah Haji Abdul Wahab, tetapi karena tanah pekarangan tersebut adalah milik pribadi seseorang dan karena perkembangan zaman, maka makam-makam tersebut musnah karena pembangunan rumah pemukiman warga.  Cerita para pinisepuh Makam mBah Haji Abdul Wahab ini sudah ada sejak Raden Mas Panji memerintah di Kadipaten Blitar. Dibuktikan pada saat Gunung Kelut meletus tahun 1800-san jimat Raden Mas Panji yaitu Pecut Samandiman di hentakkan ke tanah maka lahar dari gunung kelut tidak mengenai kedatonnya (pendapa-nya). Begitu juga makam Mbah Haji Abdul Wahab, lahar gunung kelutpun tidak kuasa melalui makam beliau. Jadi Makam Mbah Haji Abdul Wahab ini ada sebelum Raden Mas Panji memerintah Kadipaten Blitar.
          Almarhum mBah Haji Abdul Wahab ini ditengarai adalah Laskar Pangeran Diponegoro dengan ditandainya Pohon Sawo Kecik yang besar pohonnya se-usia Pohon Sawo Kecik di Plosokerep. Pohon Sawo Kecik itu tumbang karena hempasan angin puting beliung ( angin lisus ) sekitar tahun 1994/1995 dan roboh mengenai rumah almarhum Bapak Wahidin tetangga Bapak Ahmad Sugiantoro.
Selanjutnya para pisepuh, termasuk Juru Kunci Makam  namanya Almarhum Ibu Atmo memperkirakan bahwa mBah Haji Abdul Wahab lah yang membuka lahan di Kepanjenkidul ini dan kemudian oleh generasi berikutnya dinyatakan  bahwa mBah Haji Abdul Wahab sebagai Cikal-bakal akal -bakal kelurahan Kepanjenkidul. Wallohu 'alam bi showab.
          Namun di zaman akhir ini pada saat Kelurahan Kepanjenkidul dipimpin oleh Lurah RUSLI EFFENDI makam mBah Haji Abdul Wahab di rehab dengan biaya pemerintah dan setiap malam Jumat Legi diadakan kegiatan Tahlil bersama-sama masyarakat, kirim do'a yang dipimpin oleh ulama' setempat. Agar makam tersebut tetap tampak bersih dan rapi oleh lurah Rusli Effendi ditunjuklah IBU SULASTRI  sebagai juru kunci makam.






KIRAP BUDAYA 2014
















Gambar dibawah ini
MAKAM DJOJODIGDAN
Cerita dibawah ini diambil dari google


Mari kita sejenak jalan-jalan ke Jalan Melati, Blitar, Jawa Timur. Di mana, kita akan mengulas sebuah cerita misteri yang penuh teka-teki mengenai sebuah makam tua atau lebih dikenal dengan nama makam gantung (dalam arti yang sebenarnya).

Konon, makam gantung ini adalah makam Eyang Joyodigo - seorang sufi yang menguasai ilmu langka: Aji Pancasoka. Ilmu yang bisa menghidupkan kembali seseorang yang mati saat jasadnya menyentuh tanah. Alasan itulah yang membuat makam Eyang Joyodigo digantung. Walau demikian, jasadnya tidak digantung melainkan dimasukkan ke dalam peti besi dengan empat penyangga.

Biran, kuncen makam gantung, menuturkan bahwa Eyang Joyodigo adalah satu-satunya orang yang menguasai Aji Pancasoka. Dalam epos Ramayang hanya satu orang yang memiliki Aji Pancasona yaitu Subali - saudara kembar Sugriwo. Keduanya bangsa kera. Saking canggihnya mulut manis Rahwana, Aji Pancasoka bisa dikuasainya.

Lalu bagaimana Eyang Joyodigo bisa menguasai Aji Pancasoka?



Biran menuturkan kembali bahwa sosok Eyang Joyodigo gemar melakukan tirakat dan laku prihatin. Pelbagai macam ilmu sudah dikuasainya.

Membicarakan Eyang Joyodigo tidak lepas juga dari sejarah. Karena dia juga dekat dengan Pangeran Diponegoro. Berikut ini adalah lansiran dari majalah Misteri:

"Dan pada tahun 1825, timbul perselisihan antara Belanda dengan Pangeran Diponegoro. Penyebabnya, pihak keraton bagi Diponegoro, terlalu merendahkan martabatnya. Keraton Yogyakarta, seakan-akan berdiri hanya karena kemurahan hati Belanda.

Tak hanya itu, yang membuat darah Diponegoro mendidih. Saat itu, kekuasaan raja-raja ditanah Jawa terus dipersempit. Ada lagi, kekuasaan raja disamakan dengan kedudukan pengawai tinggi pemerintahan Kolonial. Bahkan, pemerintah kolonial terlalu jauh mencampuri urusan keraton dengan cara ikut campur dalam hal pergantian raja.

Lebih menyakitkan lagi bagi Diponegoro, pihak Belanda memungut pajak jalan, ternak, rumah serta hasil bumi kepada rakyat jelata. Karena itu, ketika kompeni membuat tanda tapal batas untuk jalan yang melewati tanah leluhurnya, tanda tapal batas itu langsung dicabut.

Dengan begitu, api peperangan telah tersulut. Selama dalam masa peperangan yang berlangsung lima tahun (1825-1830), salah satu pengikut pangeran Diponegoro yang setia yakni, Joyodigo. Bersama Diponegoro, Joyodigo terus melakukan perlawanan kepada Belanda.

Tak hanya sekali, tokoh sakti ini tertangkap dan dieksekusi mati oleh Belanda. Namun, karena mempunyai Aji Pancasona, begitu jasadnya dibuang oleh Belanda, Joyodigo hidup lagi tanpa sepengetahuan kompeni.

Hingga pada akhirnya, di tahun 1830, Pangeran Diponegoro ditangkap karena siasat licik pihak kompeni. Namun walau Pangeran Diponegoro telah diasingkan ke Makasar setelah tertangkap, bukan berarti darah pejuang Joyodigo padam.

Walau saat pecah perang Pangeran Diponegoro, usianya masih menginjak sekitar 30-an. Ia terus melakukan perang gerilya bersama pengikut Pangeran Diponegoro yang lain. Namun, karena saat itu wilayah Yogyakarta terlalu banyak penjagaan oleh kompeni, Joyodigo memilih perang gerilya menuju arah timur.

Singkat kata, dalam perjalanannya ke arah timur, setiap pos Belanda yang lengah, pasti diserang. Hingga pada akhirnya, sampailah Joyodigyo di wilayah Blitar. Di kota ini, tanpa sepengetahuan pihak penguasa Blitar saat itu, Joyodigo terus melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Merasa wilayahnya aman dari pemerasan kompeni, kemudian Adipati Blitar saat itu, mengirim pasukan telik sandi (intel) untuk mencari tahu siapa sebenarnya yang telah membuat takut kompeni di wilayah Blitar.

Hingga pada akhirnya, telik sandi yang dikirim oleh sang Adipati, menemukan Joyodigo di sebuah hutan yang masuk Blitar Selatan. Atas perintah Adipati Blitar, telik sandi mengundang Joyodigo untuk datang ke pendopo.

Namun permintaan utusan Adipati Blitar ini ditolak dengan halus. Alasannya, Joyodigo saat itu, masih sibuk melatih laskar untuk mengusir kompeni.

Karena tolakan halus dari Joyodigo ini, kemudian telik sandi langsung pulang dan melapor kepada Adipati. Dua tahun kemudian, Adipati Blitar kembali mengirim utusan. Saat itu, patih di kadipaten Blitar mangkat dan harus segera dicarikan pengganti.

Maksud Adipati mengirim utusan yang kedua, agar Joyodigo bersedia menjadi pati di kadipaten Blitar. Dan karena banyak pihak kompeni yang meninggalkan Blitar lantara serangan gerilya pasukan Joyodigo, tokoh ini bersedia menerima tawaran Adipati Blitar.

Sebagai seorang keturunan darah biru dan pernah tinggal di keraton, ketika diangkat menjadi patih di kadipaten Blitar, Joyodigo sudah tak asing lagi dengan pemerintahan. Patih Joyodigo mampu mengambil kebijakan yang sangat cakap.

Hal inilah yang membuat salut sang Adipati Blitar. Karena kecakapan ini, kemudian sang Adipati memberinya tanah perdikan yang sekarang berada di Jalan Melati kota Blitar. Di tanah perdikan ini, Joyodigo kemudian membangun sebuah rumah besar untuk keluarganya dan diberinya nama, Pesanggerahan Joyodigo."
Masyarakat Blitar percaya kalau makam gantung ini wingit, selain makam Bung Karno (tidak jauh dari makam gantung ini). Dan makam gantung ini dijaga oleh dua sosok gaib dengan wujud binatang, yaitu ular sebesar batang pohon kelapa dan seekor harimau loreng sebesar anak sapi. Konon, para peziarah ada yang pernah diperlihatkan dua penunggu gaib ini. Itu karena hingga Eyang Joyodigo meninggal, penunggu gaib itu masih setia menunggu makam majikannya.

Ya, demikianlah, ulasan kita kali ini, mudah-mudahan dapat memberi manfaat kepada kalian semua.
  


Di unggah oleh: mBah Sakrip

Sabtu, 01 November 2014

SERUNYA PILIHAN KETUA RT DAN RW




MEMBANGUN Negara dimulai dari RT-RW, itulah sedikit kata orang yang umum dipergunakan untuk memulai melangkahkan idenya sebelum mereka melakukan sesuatu yang lebih jauh.
Namun ada juga orang yang melakukan seseuatu itu dari yang lebih luas di dahulukan, baru yang sekala kecil dikerjakan kemudian. Dari uraian diatas maka dapatlah semuanya perlu untuk didalami makna yang lebih rinci agar kita dapat mengerti atau paling tidak kita bisa mengetahui landasan asal-usulnya.
     RT singkatan dari Rukun Tetangga dan RW adalah Rukun Warga. Keduanya adalah tonggak segala informasi dalam pembangunan negara, mulai dari pembangunan ekonomi,politik, sosial maupun budaya. Satu RT bisa terdiri dari 100 Kepala Keluarga atau lebih dan satu RW rata-rata 400 Kepala Keluarga (KK). 
           Mungkin ada yang belum tahu fungsi, tugas, dan tanggung jawab dari perangkat RT/RW? Materi di bawah ini semoga bisa membantu bagi yang ingin tahu tentang fungsi, tugas, dan tanggung jawab adalah sebagai berikut :

RT Mempunyai tugas :

a. Membantu menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota;
b. Memelihara Kerukunan hidup warga;
c. Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas, RT mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian antar warga;
b. Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar sesama anggota masyarakat dengan Pemerintah Daerah;
c. Penanganan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga.

Rukun Warga, 
Untuk selanjutnya disingkat RW atau sebutan lainnya adalah bagian dari kerja lurah dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa atau Lurah  

          Sedangkan landasan dari Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan, sebenarnya apa saja fungsi, tugas, dan tanggung jawab dari perangkat RT/RW, bisa disimak melalui Peraturan Menteri Dalam Negri no. 5/2007.

MENGENAI PEMILIHAN KETUA RT/RW
           Di tempat tinggal kami di RW VI Kelurahan Kepanjenkidul - Kota Blitar , pemilihan Ketua RT dan RW ini termasuk kategori rapi baik kepanitiaan maupun administrasinya, sebagian dikelola dengan menggunakan sistemnya pilihan legislatif maupun pilihan presiden. Dari segi adminitrasi ada daftar pemilih tetap (DPT), Daftar Kandidat Calon Ketua RT dan RW, ada Surat Undangan memilih ketua RT dan RW, ada Kartu Suara, Daftar Hadir, Kotak Suara, dan Lembar Plano. Sedang hasilnya dipindah ke lembar berita acara untuk dilaporkan ke tingkat Kelurahan. 
       Panitia pemilihan sebelum melangkah, terlebih dahulu mengadakan musyawarah bersama warga Tokoh Masyarakat, menyusun peraturan yang akan dipakai dalam pemilihan Ketua RT dan RW nanti. Sehingga hasil pemilihan bisa diterima oleh semua pihak.


Bapak Umarianto Ketua RW VI  lagi memberikan sambutan dan  penjelasan terkait dengan Pentingnya Pilihan Ketua RT dan RW



      Dibawah ini gambar-gambar persiapan dan pelaksanaan pemilihan RT/RW

















BAPAK LURAH KEPANJENKIDUL RUSLI EFENDI MEMBERIKAN SAMBUTAN ATAS SUKSESNYA PEMILIHAN KETUA RT  DAN RW DI  RW VI LINGKUNGAN MASTRIP KEC KEPANJEN KIDUL  KOTA BLITAR TANGGAL 26 OKTOBER 2014
Warga dan Panitia dengan seksama mengikutinya

Cameramen Mas Ummar - Penulis Naskah dan colektor mBah Sakrip






Sabtu, 07 Desember 2013

MASJID AL MUBAROK jalan Melati 47- Kota Blitar Jatim

         
MASJID AL MUBAROK  yang berlokasi di jalan Melati No 47 - Kota Blitar memang dibilang unik. Sebenarnya sih biasa-biasa saja seperti halnya mesjid-mesjid lainnya, namun karena lokasi dan penggarapan yang tepat menjadikan masjid tersebut tampak sangat unik. Lokasi parkir luas, bisa istirahat dengan nyaman, aman, bisa sholat dengan khusuk, yaa pokoknya okelah. Seperti jika dilihat dari sisi sudut utara agak ketimur, kemegahan masjid itu tampak dengan jelas, warna cat dengan kombinasi menarik ,biru tua dan biru muda ,membuat sejuk siapa saja yang melihatnya. Sehingga para wisatawan yang singgah disitu mengatakan kepada teman-temannya "itu  MASJID BIRU....!".  Bahkan ada yang angkat HP dan teriakin temannya  "aku sudah sampai di MASJID BIRU............!.
            Kegiatan yang pernah dan tengah dilaksanakan :
1. Sholat Rowatib   2. Sholat Jum'at    3. Sholat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha    4.  Pengajian Rutin  setiap Rabu Legi malam Kamis Paing  (ba'dal "isyak), penceramah bergilir : Ustad M. Kusnudin, S.Sos.I, MA , KH. Maksum Yusuf, SH,  KH.Ma'ruf Baidowi, KH. M. Djaiz, BA, KH. Baihaqi, KH. Subakir, M.Pd.I,  KH. Abdul Basyid, M.Pd.I. dll      5. Rabu malam Kamis ba'dal sholat maghrib oleh Ustadz KH. Nasrudin Mubin dari Blitar    6. Hari Jum'at habis sholat subuh (kuliah subuh) oleh Ustadz Ky. Muhajir  dari Garum Blitar.   7. P H B I
          Jalan Melati No.47 - Kota Blitar, tidak sulit utnuk dicari. Jika anda berada di kawasan Kota Kediri menyusuri jalan menuju Kota Tululungung, sampai di jembatan Ngantru lalu beloklah ke kiri (arah ketimur), lurus saja lebih kurang 23 Km  maka sapailah ke Kota Blitar, masuk Jalan Tanjung ketimur parapatan Kawi maka sampailah di jalan Melati.  
          Jika anda berada di Kota Malang, ke arah barat sesampai di Pertigaan Bendogerit lalu belok selatan, sesampai di perempatan Karangtengah lalu belok ke arah Barat, sesampai  di Masjid Usisalitaqwa Plosokerep (stopan) beloklah ke kanan, lebih kurang 600 M ada pertigaan Melati.... yaaa itulah Jalan Melati - Kota Blitar. Mudahkan........... Tidak ada yang sulit kan...?  Ayoo.... gemrudug nang Mesjid Al Mubarok,  ngibadah disik, aja mlaku terus....!













 
                                         Saat ini sedang dibangun                                                                        KANTOR TA'MIR, RUANG RAPAT  DAN TPQ, POS KEAMANAN DAN PARKIR KENDARAAN   (  2 September 2014 / Syawal 1435 )









MESIN INI SUMBANGAN DARI 
ALMARHUM BPK HAJI BUDIMAN SANAN WETAN
SANGAT BERJASA UNTUK PEMBANGUNAN
MASJID AL-MUBAROK

BAGIAN KEBERSIHAN 
SELAGI ACTION
Nama Asli : Muhammad Hamam
April 2015



Jikalau lagi ada kegiatan plataran parkir penuh dengan motor
tumpah - ruah....
DIBAWAH INI KEGIATAN ISTIGHOTSAH
SMK NEG I KOTA BLITAR TGL 4 APRIL 2015



GAMBAR DIBAWAH INI 
KEGIATAN FATAYAT NU CABANG KOTA BLITAR
DALAM PERTEMUAN RUTIN DI LANTAI I
TANGGAL 19 APRIL 2015

Ibu Sriatin Ketua Cabang Fatayat NU Kota Blitar
memberikan sambutan dalam pertemuan rutin Ahad Pon




Anggota Fatayat NU  tampak tetap bersemangat
dalam setiap anggeda kegiatan


Berikutnya tanggal 21 April 2015
Paud Arrohmah Kel Kepanjenkidul
lagi-lagi memadati plataran parkir Masjid Al Mubarok
dalam rangka Parade Jadul dan Peringatan Hari Kartini
parkirnya hingga meluber di jalan



                   ======: penulis dan kolektor : mBah Sakrip:=====